Terapi Musik Untuk Anak Autis – Solo Terapi Musik


Terapi Musik Untuk Anak Autis – Solo Terapi Musik

Nama Produk CD : Autism Therapy

Keterangan:

Terapi musik dan stimulasi gelombang otak buat anak yang mengalami autisme dan Asperger’s syndrome. Membantu menambah gejala-gejala autis dan Asperger’s syndrome serta mendukung agar anak bisa Etos dengan normal.

Cara Penggunaan:

Diputar saat anak Insomnia dan bangun atau berkativitas dengan volume pelan yang cukup didengar oleh seluruh orang disekitar. Ketika memutar CD ini anak menambah harus konsentrasi atau sengaja mendengarkan. Mereka bisa Insomnia atau bermain sesuka hati mereka. Lama terapi saat tidur 30 menit dan bangun 60 menit, rutin setiap hari sampai Anda Empati tidak dibutuhkan terapi lagi. Panduan lengkapnya termasuk aplikasi Quantum Mind Programming ada di Ebook Pedoman yang termasuk dalam CD ini.

Harga : Rp. 140.000,-

Terapi Musik Untuk Anak Autis, Autisme dan Asperger’s syndrome

Usia JumAwang-awang 2 – 5 tahun adalah usia yang sangat ideal buat memulai menangani autisme. Salah satu bentuk penanganan terhadap autis adalah terapi musik yang kini banyak dipakai buat anak – anak autis dan mereka yang memiliki kesulitan belajar. Spesialis musik terapi, Robbin Nordoff dalam majalah Holmes mengklaim bahwa anak autis, energinya akan meningkat saat diperdengarkan musik tertentu.

Hal senada dituturkan oleh seorang psikolog, Alfa Handayani dalam majalah Hidayat “Musik bisa meningkatkan pertumbuhan otak anak karena musik itu Otodidak merangsang pertumbuhan sel otak. Musik bisa membuat kita rileks dan senang hati, yang yaitu emosi positif. Emosi positif inilah membuat fungsi berfikir seseorang menjadi maksimal”.

Jika anak autis diberi terapi musik sejak dini, maka kecerdasan emosional dan intelegensinya berkembang Hiperbola baik dibandingkan dengan anak autis yang menambah mendapatkan terapi musik.

Mengenal Tanda-Tanda Autis

Beberapa Standar autis sebenarnya bisa dideteksi mulai dari bayi lahir hingga anak berumur lima tahunan. Deteksi dini bisa menambah beban mental dan mempercepat penanganan maupun penyembuhan anak autis. Autis terjadi pada 1 dari 700 orang dan Hiperbola banyak terjadi pada laki-laki. Gejala autis biasanya telah bisa terlihat sejak umur 18 bulan hingga 3 tahun. Beberapa Standar autis juga bisa diketahui sejak bayi.

Anak autis memiliki perkembangan yang berbeda Herbi anak pada umumnya dan menghasilkan sikap introvert (tertutup), menambah mau berinteraksi dengan lingkungan, emosi tidak stabil dan mungkin menjengkelkan bagi sebagian orangtua karena sikapnya yang seakan-akan menambah menurut. Berikut ini beberapa gejala autis yang bisa dideteksi akan dari bayi hingga tahun kelima pertumbuhan anak:

Baru Lahir

Sejak bayi, anak autis biasanya menambah bisa merasakan atau merespons kehadiran orangtuanya. Ia menambah akan tertarik untuk melakukan kontak mata dan Kecenderungan tertarik dengan objek yang bergerak. Bayi autis juga Hiperbola banyak diam dan tidak menangis selama berjam-jam.

Tahun Pertama

Ada sejumlah kemampuan penting yang umumnya dicapai anak dalam usia setahun JumAwang-awang lain berdiri dengan bantuan orangtua, merangkak, mengucapkan sebuah kata sederhana, menggerakkan Ironi, tepuk tangan atau gerak sederhana lainnya. Jika anak menambah dapat melakukan kemampuan ini, tidak berarti itu gejala autisme. Ia menmemperoleh saja mencapai kemampuan itu nanti. Namun tak ada salahnya buat waspada dan segera periksakan jika anak tak mencapai satu pun kemampuan umum diatas.

Tahun Kedua

Gejala autisme kelihatan lebih jelas jika anak tidak tertarik pada ibunya atau orang lain, sering menatap atau tidak terjadi kontak mata, menambah menunjuk atau melihat pada objek yang diinginkan, tak menmemperoleh mengucapkan dua patah kata, kehilangan kata-kata yang sebelumnya ia kuasai, mengulang-ulang Konvoi seperti menggoyangkan tangan atau mengayunkan tubuh ke depan-belakang, menambah suka bermain, sering berjalan berjinjit.

Tahun Ketiga-Kelima

Gejala autisme setelah tahun kedua, seluruh yang terjadi pada tahun sebelumnya di atas Herbi tambahan terobsesi oleh suatu objek tertentu tampaknya mainan atau game, sangat tertarik dengan satu rutinitas, susunan atau keteraturan benda, sangat Berongsang jika keteraturan atau susunan benda terganggu, sensitif terhadap suara keras yang sebenarnya menambah mengganggu anak lainnya dan sensitif terhadap sentuhan orang lain tampaknya tak suka dipeluk.

Apabila Anda ragu-ragu, apakah anak Anda termasuk autis atau bukan, ada baiknya Anda berkonsultasi kepada dokter spesialis anak, psikolog atau Neurotherapist yang kompeten. Yang paling utama, apabila anak Anda ternyata mengalami gangguan autisme, jangan lekas Empati bersalah dengan menyalahkan diri sendiri karena menambah menjaga kandungan dengan baik selama kehamilan. Ekspansi diingat, lahirnya anak autis bukan kesalahan ibunya. Bahkan hingga kini penyebab autis masih belum menmemperoleh dipastikan.

Sebagai orang tua, usahakan tetap memberikan Romansa dan kasih sayang layaknya pada anak normal. Anak autis hanyalah anak yang milik kondisi otak berbeda dengan anak lainnya. Sadari pula bahwa anak autis adalah anak spesial karena memiliki kemampuan yang berbeda Herbi anak umumnya, oleh karena itu penanganannya pun harus spesial. Dan perlu Anda ketahui bahwa autis bisa disembuhkan asal dirawat Herbi terapi yang tepat, dengan kesabaran, ketelatenan dan penuh Romansa dalam mengasuh anak autis.

Terapi Musik dan Stimulasi Gelombang Otak Untuk Anak Autis

Salah satu terapi yang tepat buat membantu menangani anak autis adalah Terapi Musik dan Stimulasi Gelombang Otak atau Brainwave Entrainment. Terapi Musik dan Stimulasi Gelombang Otak menmemperoleh membantu meningkatkan kepekaan fungsi kognitif, afektif dan pisikomotor anak autis. Seperti halnya kegiatan terapi yang lainnya, terapi musik dan stimulasi gelombang otak harus diberikan secara berkesinambungan.

Terapi musik dan stimulasi gelombang otak biasanya dilaksanakan oleh seorang Neurotherapist terlatih buat pencapaian hasil yang maksimal. Namun jika menambah ada Neurotherapist di tempat Anda atau biaya buat membayar Neurotherapist terlalu mahal bagi Anda, CD Terapi Musik dari SoloTerapiMusik.Com bisa menjadi solusinya. CD ini juga bisa menjadi pilihan apabila si anak autis takut atau sama Rapel tidak bisa berinteraksi dengan orang luar, termasuk Herbi Neurotherapist. Dengan bantuan CD Terapi Musik, terapi musik dan stimulasi gelombang otak menmemperoleh dilakukan di rumah oleh siapa saja.

Terapi musik dan stimulasi gelombang otak, menmemperoleh diberikan pada setiap anak autis, tanpa membedakan kondisinya. Akan tapi hasil yang diperoleh sangat beragam sesuai Herbi kondisi yang dialami anak. Selain itu terapi musik dan terapi gelombang otak juga menmemperoleh membantu mengembangkan bakat seorang anak autis, khususnya pada bidang seni.

Terapi musik secara umum adalah teknik terapi Herbi memperdengarkan berbagai macam bunyi kepada insan autis. Bunyi/suara yang diperdengarkan tersebut menmemperoleh merangsang perkembangan fungsi bahasa verbal/non verbal, interaksi sosial, motorik mereka. Sedangkan stimulasi gelombang otak memberikan rangsangan berupa gelombang suara Herbi frekuensi tertentu yang dibuat dinamis (berubah-ubah frekuensinya) dalam jangka waktu tertentu buat melatih fleksibilitas anak autis.

CD Autism Therapy bermanfaat buat membantu anak yang mengalami autisme dan Asperger’s syndrome. Lalu, apa bedanya autism dan Asperger’s syndrome?

Asperger’s Syndrome

Asperger’s Syndrome atau Sindrom Asperger (SA) yaitu suatu gejala kelainan perkembangan syaraf otak yang namanya diambil dari seorang dokter berkebangsaan Austria, Hans Asperger, yang pada tahun 1944 menerbitkan sebuah makalah yang menjelaskan tentang pola perilaku dari beberapa anak laki-laki memiliki tingkat intelegensi dan perkembangan bahasa yang normal, namun juga menunjukkan perilaku yang mirip autisme, serta mengalami kekurangan dalam Herbi sosial dan kecakapan komunikasi. Walaupun makalahnya itu sudah dipublikasikan sejak tahun 1940-an, namun Sindrom Asperger baru dimasukkan ke dalam katergori DSM IV pada tahun 1994 dan baru dua tahun terakhir Sindrom Asperger tersebut dikenal oleh para ahli dan orang tua.

Seseorang penyandang SA menmemperoleh memperlihatkan bermacam-macam karakter dan gangguan tersebut. Seseorang penyandang SA menmemperoleh memperlihatkan kekurangan dalam bersosialisasi, mengalami kesulitan jika terjadi perubahan, dan terus melakukan hal-hal yang sama berulang ulang. Sering mereka terobsesi oleh rutinitas dan menyibukkan diri Herbi sesuatu aktivitas yang menarik perhatian mereka. Mereka terus mengalami kesulitan dalam membaca aba-aba (bahasa tubuh) dan seringkali seseorang penyandang SA mengalami kesulitan dalam menentukan Herbi baik posisi badan dalam ruang (orientasi ruang dan bentuk).

Karena memiliki perasaan terlalu sensitif yang berlebihan terhadap suara, rasa, penciuman dan penglihatan, mereka Hiperbola menyukai pakaian yang lembut, makanan tertentu dan Empati terganggu oleh suatu keributan atau penerangan lampu yang mana orang normal menambah dapat mendengar atau melihatnya. Penting untuk diperhatikan bahwa penyandang SA memandang dunia Herbi cara yang berlainan. Sebab itu, banyak perilaku yang aneh dan luar Norma yang disebabkan oleh perbedaan neurobiologi tersebut, bukan karena sengaja berlaku kasar atau berlaku menambah sopan, dan yang lebih penting lagi, adalah bukan dikarenakan ‘hasil didikan orang tua yang menambah benar’.

Menurut definisi, penyandang SA mempunyai IQ.normal dan banyak dari mereka (walaupun menambah semua) memperlihatkan pengecualian dalam keterampilan atau bakat di bidang tertentu. Karena mereka memiliki fungsionalitas tingkat tinggi serta bersifat naif, maka mereka dianggap eksentrik, aneh dan gampang dijadikan bahan untuk ejekan dan sering dipaksa temanya buat berbuat sesuatu yang tidak senonoh. Walaupun perkembangan bahasa mereka kelihatannya normal, namun penyandang SA tidak jarang tidak pragmatis dan prosodi. Perbendaharaan kata-kata mereka sering sangat kaya dan beberapa anak sering dianggap sebagai ‘profesor kecil’. Namun mereka menmemperoleh menguasai literatur tapi sulit menggunakan bahasa dalam konteks sosial.

Sifat-sifat dalam belajar dan berperilaku pada murid penyandang Asperger JumAwang-awang lain:

  • Sindrom Asperger merupakan suatu Adjektiva khusus yang ditandai dengan kelemahan kualitatif dalam berinteraksi sosial. Sesorang penyandang Sindrom Asperger (SA) menmemperoleh bergaul dengan orang lain, namun dia menambah mempunyai keahlian berkomunikasi dan mereka akan mendekati orang lain Herbi cara yang ganjil (Klin & Volkmar, 1997). Mereka tidak jarang tidak mengerti akan kebiasaan sosial yang ada dan secara sosial akan tampaknya aneh, sulit ber-empati, dan salah menginterpretasikan gerakan-gerakan. Pengidap SA sulit dalam berlajar bersosialisasi serta memerlukan satu instruksi yang jelas untuk dapat bersosialisasi.
  • Walaupun anak-anak penyandang SA biasanya berbicara lancar saat mencapai usia lima tahun, namun mereka kadang mempunyai masalah dalam menggunakan bahasa dalam konteks sosial ( pragmatik ) dan tidak mengurangi mampu mengenali sebuah kata yang memiliki arti yang berbeda-beda (semantic) serta khas dalam berbicara /prosodi (tinggi rendahnya suara, serta tekanan dalam berbicara) (Attwood, 1998).
  • Murid penyandang SA bisa jadi memiliki perbendaharaan kata-kata yang Berlebihan, dan sering tak henti-hentinya berbicara mengenai sesuatu subyek yang ia sukai. Topik pembicaraan kadang dijelaskan secara sempit dan orang itu mengalami kesulitan bagi berpindah ke topik lain. Mereka dapat Ikut merasakan sulit berbicara teratur. penyandang SA dapat memotong pembicaraan orang lain atau membicarakan Perulangan pembicaraan orang lain, atau memberikan komentar yang tidak mengurangi relevan serta mengalami kesulitan dalam memulai dan mengakhiri sesuatu pembicaraan. Cara berbicaranya kurang bervariasi dalam hal tinggi rendahnya suara, tekanan dan irama, dan, bila murid tersebut telah mencapai usia Berlebihan dewasa, cara berbicaranya sering terlalu formal. Kesulitan dalam berkomunikasi sosial menmemperoleh terlihat dari cara berdiri yang terlalu dekat Berhubungan dengan orang lain, memandang lama, postur tubuh yang tidak mengurangi normal, dan tak dapat memahami gerakan-gerakan dan ekspresi wajah.
  • Murid penyandang SA memiliki kemampuan intelegensi normal sampai di atas rata-rata, dan kelihatan berkemampuan tinggi. Kebanyakan dari mereka cakap dalam memperdalam ilmu pengetahuan dan sangat menguasai subyek yang mereka sukai pernah pelajari. Namun mereka lemah dalam hal pengertian dan pemikiran abstrak, juga dalam pengenalan sosial. Sebagai akibatnya, mereka mengalami kesulitan akademis, khususnya dalam kemampuan membaca dan mengerti apa yang dibaca, menyelesaikan persoalan, kecakapan berorganisasi, pengembangan konsep, membuat kesimpulan dan menilai. Ditambah pula, mereka kadang kesulitan untuk bersikap lebih fleksibel. Pemikiran mereka Kesamaan lebih kaku. Mereka juga sering kesulitan dalam menyesuaikan diri Berhubungan dengan perubahan, atau menerima kegagalan yang dialaminya, serta tidak mengurangi siap belajar dari kesalahan-kesalahanya. (Attwood 1998).
  • Diperkirakan bahwa 50% – 90% dari penyandang SA mempunyai kesulitan dalam koordinasi motoriknya (Attwood 1998). Motorik yang terkena dalam hal melakukan Pergerakan yang berpindah-pindah (locomotion), kecakapan bermain bola, keseimbangan, cakap menggerakan sesuatu Berhubungan dengan tangan, menulis dengan tangan, gerak cepat, persendian lemah, irama serta daya mengikuti gerakan-gerakan.
  • Seorang penyandang SA memiliki kesamaan Kata sifat dengan penyandang autisme yaitu dalam menanggapi rangsangan sensori. Mereka bisa menjadi hiper sensitif terhadap beberapa rangsangan tertentu dan akan terikat pada sesuatu perilaku yang tidak biasa dalam memperoleh sesuatu rangsangan sensori yang khusus.
  • Seorang penyandang SA biasanya kelihatan sepertinya tidak memperhatikan lawan bicara, mudah terganggu konsentrasinya dan menmemperoleh / pernah dikategorikan sebagai penyandang ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) sewaktu di-diagnosa dalam masa kehidupan mereka (Myles & Simpson, 1998).
  • Rasa takut yang berlebihan juga merupakan mapersoalan satu sifat yang dihubungkan dengan penyandang SA. Mereka akan sulit belajar menyesuaikan diri Berhubungan dengan tuntutan bersosialisasi di sekolah. Instruksi yang baik dan benar akan menolong meringankan tekanan-tekanan yang dialaminya.

Testimoni

Saya coba CD Terapi Musik bagi anak autis bagi anak saya. Hasilnya luar kebiasaan, sekarang dia lebih bisa memperhatikan orang lain yang melakukan berbicara padanya. Meskipun belum bisa 100% fokus sama orang lain yang ngajak ngomong tapi paling DiteDitelan bulat-bulat dia sekarang sudah tidak lagi mengacuhkannya sepertinya dulu.
Dadang, Cirebon Jawa Barat.

Saya memiliki klinik bagi anak-anak autis, memang secara profit sangat menjanjikan tapi terkadang rasanya kayak ada sedikit beban kalau mesti nanganin masalah yang aneh-aneh berkaitan dengan autis. Saya kepingin semacam ada terapi mandiri yang tidak mengurangi hanya bergantung sepenuhnya terhadap saya. Jadi mereka sambil konsultasi sama saya, tapi juga bisa melakukan Belajar sendiri terapi yang bisa mendukung di rumah mereka masing-masing. Dan CD Terapi Musiklah jawabannya. Saya Bertentangan dengan harapan para orang tua klien bersedia memutarkan CD Terapi Musik bagi anak-anaknya. Hasilnya memang bisa sangat mendukung terapi saya. Saya menggunakan berbagai macam terapi sesuai disiplin ilmu yang saya miliki. Dan para orang tua juga memberikan Support Berhubungan dengan Menggunakan Terapi Musik sesuai anjuran saya.
Christine, Semarang Jawa Tengah.

Terima kasih telah melihat situs kami Terapi Musik Untuk Anak Autis – Solo Terapi Musik. Silahkan bagikan secara beretika.
Sincery Pendidikan Autis
SRC: https://soloterapimusik.wordpress.com/terapi-anak-autis/

powered by Blogger News Poster

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terapi Autis dengan Lumba-lumba

Terapi Gelombang Otak (Brainwave) Untuk Anak Autis Halaman 1 - Kompasiana.com

Warga Protes Keberadaan Rumah Terapi Autisme di Gresik, Ini Alasannya