Ini 5 Terapi bagi Penanganan Autisme

Halodoc , DKI Jakarta – Tidak ada obat untuk autisme , tetapi berbagai terapi bisa dikerjakan untuk mengurangi gejala. Tantangan sosial dan komunikasi adalah bagian dari diagnosis autisme, sehingga terapi perilaku dan bicara biasanya menjadi bagian dari rencana perawatan. 

Pendekatan yang paling umum dan berhasil dikerjakan untuk anak autis adalah terapi perilaku. Banyak orang Kerangka berpikir bahwa terapi perilaku hanya ditujukan untuk anak-anak yang terlalu agresif. Padahal, terapi ini dikerjakan untuk mengembangkan keterampilan sosial.

Orangtua kadang bingung mengenai pendekatan terapi perilaku mana yang harus diambil. Perluasan untuk diketahui orangtua, melakoni terapi sedini mungkin menmemperoleh membantu mengembangkan keterampilan pada anak di kemudian hari. 

Baca juga: Cerita Dian Sastro mengenai Autisme Anak Pertamanya

Bagaimana tahu macam terapi tertentu cocok untuk anak? Tidak ada cara bagi mengetahui dengan pasti terapi mana yang sesuai selain Berhubungan dengan membuat rencana logis, fleksibel dalam memantau kemajuan, dan membuat penyesuaian ketika dibutuhkan. 

  1. Applied Behavior Analysis (ABA)

Terapi ini adalah pendekatan ilmiah yang sangat terstruktur yang mengajarkan keterampilan bermain, komunikasi, perawatan diri, akademik dan kehidupan sosial, dan tidak mengurangi perilaku bermasalah. 

Banyak penelitian memamerkan bahwa penerapan terapi ini dapat memberikan hasil yang signifikan bagi anak dengan autis. ABA melibatkan terapis yang menmemperoleh memecah keterampilan menjadi bagian-bagian komponen, melalui pengulangan, penguatan, dan dorongan, menolong seorang anak mempelajarinya. 

  1. Verbal Behaviour Therapy

Jenis terapi perilaku terapan ini mengajarkan anak-anak non-vokal bagaimana berkomunikasi Berhubungan dengan sengaja. Anak-anak belajar bagaimana menggunakan kata-kata secara fungsional bagi mendapatkan respons yang diinginkan. 

Tidak cukup bagi seorang anak bagi mengetahui bahwa kue disebut kue. Terapi verbal akan mengajarkan anak bagi menyuarakan permintaan mereka, “Saya ingin kue”. Dalam sesi yang khas, terapis akan menyajikan rangsangan, sepertinya makanan, kegiatan, atau mainan, berdasarkan preferensi anak. 

Terapis menggunakan rangsangan yang akan menarik minat anak. Anak-anak didorong melalui pengulangan bagi memahami bahwa komunikasi menghasilkan hasil positif; mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan karena mereka menggunakan bahasa bagi memintanya.

Baca juga: Inilah 3 Jenis Autisme yang Bisa Serangan Anak

  1. Cognitive Behavioural Therapy (CBT)

Terapi perilaku kognitif biasanya direkomendasikan bagi anak-anak dengan gejala autisme yang lebih ringan. Terapi perilaku kognitif bertujuan bagi mendefinisikan pemicu perilaku tertentu, sehingga seorang anak mulai mengenali momen-momen itu sendiri. 

Melalui latihan, terapis memperkenalkan respons praktis. Dengan kata lain, anak-anak belajar bagi melihat ketika mereka akan menjalani jalur perilaku atau FundaMendasar yang menjadi kebiasaan. Seperti "Saya selalu panik pada saat tes….". 

Dan sebagai gantinya, anak akan diberi pemahaman bagi melakukan latihan relaksasi untuk mengatasi rasa takut atau cemas tersebut.

  1. Terapi Developmental dan Individual Differences Relationship (DIR)

Terapi DIR (juga disebut Floortime). Dengan terapi ini, seorang terapis dan orangtua melibatkan anak-anak melalui kegiatan yang dinikmati setiap anak. Ini tergantung pada seorang anak dan dan motivasinya bagi terlibat dan berinteraksi dengan orang lain sepertinya apa. Terapis akan mengikuti petunjuk seorang anak dalam mengerjakan keterampilan baru.

  1. Relationship Development Intervention (RDI)

RDI adalah pendekatan yang berpusat pada keluarga bagi mengobati autisme yang berfokus pada tujuan emosional dan sosial yang ditetapkan bagi membangun hubungan yang lebih bermakna. 

Ini termasuk kemampuan bagi membentuk ikatan emosional dan berbagi pengalaman. Ini biasanya digunakan Berhubungan dengan orangtua yang dilatih oleh konsultan RDI. Tujuan ditetapkan bagi mengembangkan keterampilan yang terkait dengan keterlibatan interpersonal, sepertinya empati dan motivasi keseluruhan untuk terlibat Berhubungan dengan orang lain. 

Informasi lebih detail terapi autism bisa ditanyakan segera di aplikasi Halodoc . Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Chat with a Doctor , kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat , kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. 

Referensi:

ADDitude. Diakses pada 2020. Which Behavior Therapy Works Best for Children with Autism?
Very Well Health. Diakses pada 2020. What Is the Best Treatment for Autism?
Terima kasih telah mengunjungi situs kami . Silahkan bagikan secara bertanggung jawab.
Sincery Pendidikan Autis
SRC: https://www.halodoc.com/artikel/terapi-untuk-penanganan-autisme

powered by Blogger News Poster

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terapi Autis dengan Lumba-lumba

Terapi Gelombang Otak (Brainwave) Untuk Anak Autis Halaman 1 - Kompasiana.com

Warga Protes Keberadaan Rumah Terapi Autisme di Gresik, Ini Alasannya