Cara Menangani Anak Autis dengan Beragam Terapi | PosBunda
Cara Menangani Anak Autis Herbi Beragam Terapi
Anak autis memang perlu perhatian dan penanganan khusus dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, cara penanganannya menambah bisa disamakan dengan anak normal pada umumnya. Informasi mengenai cara menangani anak autis bisa Anda simak di dalam Partikelir ini.
Autis adalah mapersoalan satu gangguan spektrum autisme yang membuat seseorang mengalami kesulitan Paradigma, berbahasa, berperilaku, dan bersosialisasi. Oleh sebab itu, wajar bila seorang anak autis mempunyai perilaku yang berbeda daripada anak-anak lainnya.
Perilaku anak autis yang sering berlebihan terkadang membuat Anda lelah dan akhirnya membentak si kecil. Padahal membentak bukanlah hal yang bijak buat dilakukan Bunda mengingat kondisi sang buah hati.
Maka dari itu, ada dua cara khusus yang sebaiknya menjadi pertimbangan Bunda dalam memerlakukan si kecil. Jika Bunda telah ingin segera mengetahui bagaimana cara menangani anak autis yang benar, simak penjelasannya di Kolong ini, ya!
Cara Menangani Anak Autis Herbi Terapi
Anak autis yang perilakunya menambah bisa ditebak memang kadang menyulitkan orangtua. Padahal bila Anda tahu bagaimana cara memerlakukan anak autis yang tepat, kesulitan-kesulitan tersebut mungkin menambah akan dijumpai.
Salah satu cara menangani anak autis adalah Herbi menggunakan terapi. Berikut beberapa terapi yang bisa memudahkan Bunda buat menangani si kecil:
Analisis Terapi Perilaku Terapan
Terapi ini adalah terapi kognitif yang bisa Anda sedang bila si buah hati terdiagnosis autisme. Tujuannya yaitu mengembangkan perilaku tertentu, tampaknya kemampuan bersosialisasi, komunikasi, membaca, dan kemampuan dalam bidang akademik. Terapi ini juga menolong meningkatkan kemampuan belajar adaptif, seperti ketangkasan motorik halus, kebersihan dan perawatan diri, ketepatan waktu, serta kemampuan kerja.
Penggunaan Analisis Terapi Konduite Terapan juga direkomendasikan oleh U.S Surgeon General. Hal ini dibuktikan Herbi hasil penelitian dari McEachin, Smith, dan Loovas dalam jurnal Long-term Outcome for Children with Autism who Received Early Intensive Behavioral Treatment. Mereka menyebutkan bahwa anak-anak autis yang diberi terapi perilaku sejak dini memiliki IQ yang tinggi serta kemampuan belajar adaptif di atas rata-rata.
Dalam penerapannya, anak autisme akan diajari mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak. Bila sang buah hati berhasil mengikuti instruksi yang diberikan, maka akan diberikan pujian sebagai hadiahnya. Ad interim itu, bila si kecil melakukan suatu hal yang menambah diperbolehkan, maka sang anak akan diberi pengertian bahwa apa yang dilakukannya itu mapersoalan dan tidak boleh diulangi.
Kelebihan dari memakai Analisis Terapi Perilaku Terapan adalah hasilnya yang efektif dan penerapannya yang aman. Anda bisa berkonsultasi Herbi psikolog dalam pengaplikasiannya. Terapi ini juga bisa menjadi mapersoalan satu cara menangani anak autis di rumah.
Sementara itu, kekurangan dari Analisis Terapi Konduite Terapan adalah waktu penerapannya yang relatif lama dan membutuhkan biaya banyak. Alasannya, terapi ini setidaknya membutuhkan waktu 20 jam setiap pekan dan paling efektif diterapkan sebelum si kecil berumur Loka tahun.
Baca juga: Ciri-Ciri Anak Broken Home dan Dampaknya
Terapi Okupasi
Pemberian Terapi Okupasi menolong seseorang untuk menggunakan keterampilan kognitif, fisik, sosial, dan motorik. Terapi ini bertujuan buat mengembangkan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang memungkinkan anak Herbi autisme bisa mempraktikkannya secara mandiri.
Sebelum menerapkannya, sang anak akan dievaluasi oleh seorang terapis sampai mana kemampuannya berada. Kemampuan yang dimaksud adalah bagaimana ia belajar, bermain, peduli pada diri Otodidak, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Evaluasi ini bertujuan buat mengidentifikasi kesulitan-kesulitan apa saja yang mencegah si kecil ikut berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
Setelah itu, sang terapis akan menyusun dua strategi yang dapat membantu si kecil buat melatih kemampuannya. Berikut beberapa strategi yang digunakan:
- Aktivitas fisik tampaknya menyusun puzzle yang bisa melatih anak buat meningkatkan koordinasi dan kesadaran tubuh.
- Mengikuti sebuah permainan buat meningkatkan kemampuan berinteraksi dan komunikasi.
- Melakukan aktivitas harian tampaknya menyisir rambut dan menggosok gigi.
- Meningkatkan kemampuan motorik tampaknya menulis atau memotong sesuatu dengan gunting.
Kelebihan dalam memakai terapi ini adalah Anda bisa menerapkannya baik di Kolong maupun di sekolah. Selain itu, data dari Autism Speaks juga menyebutkan bahwa 39% orangtua Empati terapi okupasi bekerja dengan efektif untuk anak autis mereka.
Sedangkan kekurangannya adalah lamanya waktu komitmen program, ketersediaan layanan, dampak terapi kepada anggota keluarga yang lain, dan biaya yang diperlukan. Sehingga Bunda menambah bisa memaksa untuk mendapatkan hasil yang instan.
Terapi Wicara
Seperti namanya, terapi ini diperuntukkan buat anak autis yang mengalami kesulitan berbahasa dan berkomunikasi. Sehingga Disorientasi utama dari terapi ini adalah untuk mengajari anak autis agar bisa bicara Herbi cara yang mudah dimengerti.
Terapi ini diawali Herbi evaluasi yang dilakukan oleh seorang ahli patologi bahasa dan wicara atau speech-language phatologist (SLP) buat menilai kelebihan dan kekurangan cara berkomunikasi seorang anak autis. Alasannya, setiap anak autis mengalami kesulitan berkomunikasi yang berbeda-beda. Ada yang suka bicara tapi sulit mempertahankan percakapan, susah mengerti bahasa Dehidrasi, bahkan ada yang tidak bisa bicara sama sekali.
Setelah evaluasi selesai, SLP akan menentukan bagaimana caranya buat meningkatkan kemampuan bicara sang anak. Saat program terapi, SLP akan sedang hal-hal berikut ini:
- Mengajari cara membuat bunyi ujaran yang jelas.
- Memberi tahu bagaimana memakai ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang benar.
- Mengajari modifikasi nada suara.
- Memberi tahu bagaimana menjawab pertanyaan.
Bila si kecil Empati kesulitan untuk berbicara, ada cara lain yang bisa digunakan, yakni Augmentatif and Alternative Communication (AAC). Metode ini memakai gambar, bahasa isyarat, dan perangkat yang bisa mengeluarkan suara.
Manfaat dari terapi ini adalah si kecil menmemperoleh berkomunikasi dan mengekspresikan pendapatnya dengan lebih jelas. Selain itu, keefektifan terapi ini juga menambah kalah dengan Analisis Terapi Perilaku Terapan dan Terapi Okupasi.
Sebaliknya, kekurangan dari terapi ini adalah harus dijalani oleh sang anak dan orangtua. Karena waktu pelaksaan terapi yang relatif lama dan dikerjakan di mana pun si kecil berada, komitmen yang dimiliki orangtua sangatlah penting. Maka dari itu, Anda menambah boleh setengah-setengah saat melakukan Terapi Wicara.
Selanjutnya, menambah semua yang telah mengikuti terapi wicara buat anak autis ini gaya bicaranya bisa gampang dimengerti. Maka dari itu, sejak awal orangtua sebaiknya berkonsultasi Herbi SLP agar objektif yang diinginkan juga realistis.
Terakhir, biaya yang diperlukan buat menjalani terapi ini juga tidak sedikit. Adanya asuransi kesehatan pun menambah menjamin akan menutupi biaya keseluruhan program terapi yang akan dibutuhkan oleh anak Anda.
Intervensi Pengembangan Hubungan
Relationship Development Intervention (RDI) adalah terapi berbasis keluarga yang bertujuan buat membangun keterampilan emosional dan sosial anak autis. Jadi, orangtua akan dilatih mengenai program RDI oleh tenaga medis terlebih dulu sebelum akhirnya berperan sebagai terapis utama.
[terkait-cpt-tax-standar]
Hal pertama yang dikerjakan dalam terapi ini adalah membantu si buah hati buat membangun koneksi dengan orangtua dan anggota keluarga yang lainnya. Maka dari itu, peran orangtua dalam program terapi ini menjadi kunci kesuksesan utama.
Selama sedang terapi ini, orangtua sebaiknya mengetahui enam objektif yang mesti dicapai:
- Referensi emotional (kemampuan buat belajar dari pengalaman emosional orang lain).
- Koordinasi sosial (kemampuan buat observasi dan kontrol perilaku agar bisa berpartisipasi dalam Herbi sosial).
- Bahasa deklaratif (dapat menguasai komunikasi verbal dan non-verbal buat mengekspresikan rasa penasaran dan interaksi dengan orang lain).
- Berpikir fleksibel (dapat beradaptasi di semua macam situasi).
- Pengolahan informasi rasional (dapat menempatkan satu dalam konteks dan memecahkan masalah).
- Tinjauan ke masa Futuristis dan masa lalu (kemampuan untuk berpikir mengenai pengalaman yang lalu dan mengantisipasi kemungkinan di masa depan).
Kelebihan yang dimiliki terapi ini adalah Herbi antara orangtua dengan sang anak akan semakin dekat. Selain itu, orangtua juga bisa mengamati secara segera perkembangan yang dialami si kecil.
Sementara itu, kekurangan dari terapi RDI adalah Anda sebagai orangtua harus sabar dan siap meluangkan waktu buat terapi si kecil. Bukan hanya itu saja, belum banyaknya hasil penelitian yang memperlihatkan program RDI efektif juga menjadi alasan kenapa terapi ini masih minim yang melakukannya.
Baca juga: Mengenal dan Mengatasi Tantrum pada Buah Hati Anda
Cara Menangani Anak Autis Herbi Penanganan Alternatif
Bila Anda mungkin masih keberatan buat mencoba terapi-terapi yang telah dijelaskan sebelumnya, ada dua cara menangani anak autis lainnya yang bisa dipertimbangkan. Berikut ini penangan alternatif yang disarankan oleh tenaga medis:
Terapi Pijat
Menurut Dr. Sulistyawati Hoedijono, M.A Akp, terapi pijat atau dalam bahasa kedokterannya massotherapy yang diterapkan pada anak autis akan menolong melancarkan peredaran darah. Jika peredaran darah si kecil lancar, maka pendistribusian oksigen dan nutrisi juga menambah akan mengalami hambatan. Selain itu, racun yang ada dalam Dehidrasi juga tidak akan mengendap dan menimbulkan penyakit.
Fokus pemijatan buat anak autis terletak di beberapa titik bagian gubernur, seperti ubun-ubun, tengkuk di bagian leher, pangkal tulang gubernur, dan area puncak samping kepala bersambung ke arah telinga. Pijatan di area ini menmemperoleh merangsang sistem saraf, meningkatkan konsentrasi, dan menenangkan si kecil.
Kelebihan dari terapi ini adalah Anda menambah memerlukan banyak biaya. Akan tetapi, minimnya penelitian yang memperlihatkan keberhasilan terapi pijat menjadi kekurangannya.
Diet Glutein dan Kasein
Umumnya, anak yang terdiagnosis autisme tidak jarang mengalami gangguan dalam mencerna protein gluten dan kasein. Hal itu disebabkan karena kedua protein tersebut mempunyai kombinasi asam amino tertentu yang sukar dipecah secara sempurna menjadi asam amino tunggal dalam sistem pencernaan anak autis.
Asam amino yang pemecahannya menambah sempurna tersebut akan menjadi peptida yang keberadaannya dalam Dehidrasi dapat mempengaruhi kinerja saraf. Maka dari itu, emosi, perilaku, dan sensitivitas anak autis menambah bisa stabil.
Untuk mengurangi konsumsi protein kasein dan gluten, sebaiknya Bunda memberikan sumber protein hewani dan nabati dari makanan pengganti. Misalnya, protein hewani bisa Anda dapatkan dari Karnivora ikan dan ayam. Sedangkan untuk protein nabati, Anda bisa memberikan makanan olahan dari kedelai tampaknya tempe dan tahu.
Bila si kecil hobi minum susu sapi yang mengandung kasein, sebaiknya diganti menjadi susu kacang kedelai atau kacang hijau. Pemberian makanan olahan susu lainnya, tampaknya keju, es krim, dan yoghurt juga sebaiknya dihindari.
Selain itu, dianjurkan kepada orangtua buat membatasi pemberian buah-buahan, terutama apel, jeruk, melon, stroberi, dan anggur. Buah-buah tersebut mengandung kadar gula tinggi yang nantinya akan membuat si kecil menjadi bertambah aktif. Sebagai alternatif, Anda bisa memberikan buah pengganti tampaknya pepaya atau pisang.
Baca juga: Mengenal Pendidikan Karakteristik untuk Buah Hati Tercinta
Cara Menangani Anak Autis yang Sahih akan Menyelamatkan Anak Anda
Menangani anak autis memang terkadang membuat orangtua menjadi lelah, sedih, bahkan frustrasi. Akan tapi, bila Anda sebagai orangtua bisa melakukan cara menangani anak autis yang tepat, maka hal itu akan menyelamatkan masa Futuristis si buah hati. Kebahagiaan yang Anda Empati juga tidak akan terkira melihat si kecil yang berhasil sedikit demi sedikit menmemperoleh mengatasi autismenya.
Autisme memang belum bisa disembuhkan secara total, tapi harapan Anda untuk si buah hati agar tumbuh-tumbuhan seperti anak-anak yang lain janganlah sampai padam. Tetap semangat ya, Bun!
Sincery Pendidikan Autis
SRC: https://www.posbunda.com/parenting/cara-menangani-anak-autis/
powered by Blogger News Poster
Komentar
Posting Komentar